Alasan Trump Menargetkan Huawei Di Dunia

Alasan Trump Menargetkan Huawei Di Dunia – Saat ini banyak sekali pertanyaan dari rekan di Tanah Air tentang salah satu keputusan Donald Trump perihal larangan penggunaan sebuah teknologi terkini. Alih-alih menyerang mati-matian dan melarang semua sekutunya untuk tidak menggunakan teknologi 5G dari Alibaba atau Tencent yang telah masuk Top 5 perusahaan raksasa internet dunia (Amazon, Apple,Microsoft, Google, dan Tencent), ia justru melarang sekutunya untuk tidak menggunakan teknologi 5G dari Huawei. Mengapa?

slot online indonesia

Bagi seseorang  yang telah tinggal lebih dari dua dekade di negeri Tirai Bambu, sudah mampu melihat semua perubahan dan tumbuh kembang teknologi China. Menjawab pertanyaan tersebut, tidak begitu sulit untuk menjawabnya. slot online indonesia

Alasan Trump Menargetkan Huawei Di Dunia

Teknologi Huawei telah mengancam keunggulan industri manufaktur industri global di dunia saat ini, yang mana sejak Perang Dunia II selalu didominasi oleh pihak Amerika Serikat dan Eropa. Sederhananya, hal ini memiliki kaitan dengan tiga revolusi industri dalam sejarah manusia. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Pada awal abad ke-18, Revolusi Industri Pertama yang ditandai dengan mesin uap yang dimodifikasi oleh James Watt, berhasil menjadikan Inggris sebagai kerajaan yang dijuluki “the empire on which the sun never sets”.

Pada awal abad ke-20, Revolusi Industri Kedua ditandai oleh penemuan lampu listrik oleh Thomas Alva Edison. Penemuan ini mendorong Amerika Serikat untuk melampaui Inggris, serta memimpin dunia.

Setelah tahun 1970, berdasarkan teknologi informasi, AS meluncurkan Revolusi Industri Ketiga. Sebagian besar perusahaan teknologi tinggi saat ini memulai kiprahnya pada tahap itu, dan AS terus mempertahankan posisinya sebagai pemimpin selama hampir 40 tahun kemudian.

Sejarah telah membuktikan AS saat ini atau China di masa lalu merupakan sebuah negara dengan kemampuan manufaktur luar biasa dan mampu menyandang predikat negara superpower di dunia.

Jadi, apa yang membuat negara adidaya seperti Amerika Serikat begitu histeris terhadap Huawei?

Hanya ada satu alasan. Negara ini merasakan ancaman yang mematikan di mana nasib kepemimpinan negara tersebut dipertaruhkan. Kunci teknis untuk Revolusi Industri Keempat terletak pada dominasi teknologi 5G. Barang siapa yang mampu mendominasi teknologi 5G akan menentukan kepemimpinan global di abad-21.

Kita bisa melihat pada awalnya, sikap Amerika Serikat terhadap Huawei hanya merupakan proteksionisme regional bukan serangan terhadap Huawei dalam skala global. Salah satu bentuk proteksinisme regional tersebut adalah melarang keras produk Huawei untuk dijual di Amerika Serikat.

Sejak dikaitkan dengan teknologi 5G, Amerika Serikat mulai kelabakan untuk mencegah bangkitnya Huawei di seluruh dunia. Akibat kasus ini, beberapa pihak harus mendapatkan perlakukan khusus dari Amerika Serikat. Meski tidak terlampau intens seperti Cina, Rusia dan Huawei juga mendapatkan perilaku serupa.

Alasan Trump Menargetkan Huawei Di Dunia

Karena teknologi 5G memainkan peran yang sangat penting dalam Revolusi Industri 4.0. Perwakilan dari revolusi industri keempat adalah revolusi cerdas. Sederhananya, 5G digunakan sebagai pipa pembawa data yang dikumpulkan oleh Internet of Things, atau IoT.

AI melakukan analisa dan penilaian data besar, mengendalikan pengoperasian mesin produksi industri melalui 5G untuk lebih meningkatkan efisiensi produksi industri. Singkatnya, Revolusi Industri Keempat melibatkan AI, IoT, dan 5G.

Pengintegrasian secara global dari peralatan Huawei 5G end-to-end seperti nirkabel, kabel, dan IoT merupakan yang terkuat di dunia. Huawei memiliki hak paten standar terbanyak melampaui monopoli Qualcomm. Hanya jaringan kabel (bukan nirkabel) Cisco dari Amerika Serikat dalam teknologi 5G yang memiliki kemampuan bersaing.

Oleh karena itu, barang siapa yang membangun teknologi 5G dengan solusi Huawei baru akan dapat mengambil langkah lebih cepat dan bersaing di industri 4.0.

Pada awalnya, Amerika Serikat tidak menyadari hal ini karena sibuk dengan politik luar negerinya yang kerap membuat onar di mana-mana. Menjadi polisi dunia, dan suka mencampuri kehidupan rumah tangga negara lain. Sehingga, pada saat mereka menyadari, perusahaan teknologi komunikasi teknisnya telah jauh tertinggal dari Huawei.

Seandainya Amerika Serikat tidak menggunakan peralatan 5G Huawei, maka akan menunda kemajuan teknologi Amerika Serikat dalam perannya sebagai pemimpin teknologi global.

Oleh karena itu, Amerika Serikat mengharuskan negara-negara lain dan sekutunya untuk tidak menggunakan teknologi Huawei, hanya untuk memenuhi kebutuhan egonya sendiri. Dengan alasan keamanan yang sering kita dengar dan sudah basi, Amerika Serikat berupaya mempertahankan hegemoninya sebagai pemimpin dalam industri global.

Baidu, Alibaba, dan Tencent yang disingkat menjadi BAT, secara terus terang memang jiplakan dari leluhurnya, Google, ebay, dan ICQ dari Amerika Serikat yang pada awalnya memang dilindungi oleh Pemerintah China. Makanya, Amerika Serikat dalam hati menganggap remeh perusahaan-perusahaan tersebut.

Menurut Amerika Serikat, orang-orang di seluruh dunia tidak terlalu peduli tentang BAT. Ketenaran BAT mungkin ditimbun oleh perusahaan seperti Google, Amazon, dan Facebook. Amerika Serikat tidak takut pada perusahaan teknologi konsumen, melainkan yang benar-benar bisa menjadi ancaman besar bagi Amerika Serikat hanyalah perusahaan dasar yang terkait teknologi seperti Huawei.

Dari hal ini didapatkan sisi positifnya, kasus ini merupakan kehormatan besar buat Huawei. Sebuah perusahaan swasta yang bisa membuat negeri Paman Sam begitu khawatir dan ketakutan.

Pendiri Huawei Technologies, Ren Zhengfei angka suara soal penahanan putrinya yang juga merupakan CFO perusahaan. Menurutnya penahanan tersebut bermotif politik.

“Pertama, saya keberatan dengan apa yang telah dilakukan AS. Aksi bermotif politik seperti ini tidak dapat diterima,” kata Ren kepada BBC dalam sebuah wawancara, dilansir dari Reuters, Selasa (18/2/2019). 

Sejak 2014, AS memang begitu galak terhadap perusahaan teknologi China. Huawei Technologies dan ZTE Corp sudah merasakannya. Keduanya kini dilarang untuk menjual produk-produknya di AS.

AS berpendapat penetrasi Huawei harus dibatasi bahkan diblokir. Maklum senjata yang paling kuat saat ini adalah teknologi.

Dalam wawancara New York Times dengan pejabat senior pemerintah AS, pejabat intelijen dan eksekutif telekomunikasi didapati dalam bisnis 5G harus ada pemenang tunggal untuk mengamankan jaringan dan mencegah pengendalian arus informasi.

Pejabat AS mengatakan salah satu yang mengkhawatirkan adalah sifat pemerintah China yang semakin otoriter, memudarnya pembatas antara bisnis independen dan negara, serta undang-undang baru yang akan memberikan Beijing kekuatan untuk melihat atau bahkan mungkin mengambil alih jaringan.

“Penting untuk diingat bahwa hubungan perusahaan China dengan pemerintah China tidak seperti hubungan perusahaan sektor swasta dengan pemerintah di Barat,” kata William R. Evanina, Direktur Pusat Kontra Intelijen dan Keamanan Nasional Amerika.

“Undang-Undang Intelijen Nasional Tiongkok 2017 mengharuskan perusahaan China untuk mendukung, memberikan bantuan, dan bekerja sama dalam pekerjaan intelijen nasional China, di manapun mereka beroperasi.”

“Presiden Trump telah mengidentifikasi mengatasi masalah ekonomi ini sebagai hal yang penting untuk membuat China bermain sesuai aturan yang dimainkan semua orang. Tidak hanya untuk memperbaiki keseimbangan secara ekonomi, tetapi juga untuk mencegah ketidakseimbangan kekuatan politik/militer di masa depan,” John R. Bolton, penasihat keamanan nasional Trump.