Dirilisnya By.U Untuk Kaum Milenial

Dirilisnya By.U Untuk Kaum Milenial – Telkomsel menghadirkan layanan seluler berbasis digital end-to-end untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi bagi gen Z Indonesia. Layanan ini dihadirkan dengan merek by.U yang memungkinkan pelanggan untuk membeli paket data dan pulsa sesuai kebutuhan. Biasanya, perusahaan telekomunikasi menyediakan pilihan paket data internet dan seluler dengan harga yang berbeda-beda.

Awal Oktober 2019 tahun lalu, operator seluler Telkomsel telah meluncurkan sebuah layanan terbaru bernama By.U. Produk dari hasil ciptaan Telkomsel ini akan digunakan sebagai senjata barunya Telkomsel untuk lebih menarik kaum milenial ataupun pelanggan setianya yang memiliki kebutuhan yang tidak memiliki batas dalam memenuhi kebutuhan pada selularnya. http://www.shortqtsyndrome.org/

Dirilisnya By.U Untuk Kaum Milenial

“Paket ini sangat sesuai untuk memenuhi segala kebutuhan ketika bepergian, baik untuk menjaga agar pelanggan tetap dapat terhubung dengan keluarga dan kerabat maupun untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup digitalnya seperti bermedia sosial dan mengakses layanan digital lainnya,” pungkas Trio. www.americannamedaycalendar.com

Kehadiran By.U juga menjadi penyegaran bagi Telkomsel yang sudah selama 24 tahun beroperasi dan ingin mendobrak persepsi bahwa pelanggannya hanya diisi oleh generasi tua. Hal itu juga tampak pada branding By.U yang sangat berbeda dari produk Telkomsel lainnya, seperti Loop, Simpati, Kartu As dan Kartu Halo.

Dirilisnya By.U Untuk Kaum Milenial

By.U tidak seperti produk Telkomsel lain yang identik dengan warna merah dan putih. Khusus By.U, ia hadir dengan kombinasi warna biru muda, hijau, dan oranye. Telkomsel meyakini bahwa ketiga warna ini lebih menggambarkan generasi milenial yang bebas dan dinamis.

Hal itu juga direpresentasikan dalam layanan By.U yang berbasis digital end-to-end untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi. Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini mengklaim, mereka menjadi perusahaan telekomunikasi pertama yang menjadi ‘first digital prepaid telco company’.

Semua hal yang berkaitan dengan handphone seluler, seperti pertama kalidibutuhkannya kartu SIM seluler sampai membeli paket data internet ataupun pulsa dapat dilakukan mealui aplikasi by.U ini. Segala hal untuk kebutuhan handphone kamu akan lebih dimudahkan karena adaya aplikasi canggih ini. Selain itu, pelanggan juga memiliki kebebasan membeli paket data dan pulsa sesuai kebutuhan.
“Kita listening to the voice of customer. Kita address semua masalah dengan produk ini. Ini sangat mengerti customer sangat digital savvy. Generasi milenial sangat tidak mau bergantung dengan orang, tidak mau diatur. Saya yang ingin menentukan kebutuhan saya, dan saya yang choosing,” ujar Emma, ketika meluncurkan By.U.

Dengan aplikasi By.U, pengguna bisa membeli layanan seluler dan paket data internet layaknya membeli pizza. Mereka bisa membeli paket data internet yang berlaku selama 24 jam sesuai keinginan dan juga pulsa reguler. Pelanggan juga dapat membeli tambahan kuota khusus, yang disebut Emma sebagai topping, untuk aplikasi media sosial, seperti Instagram, YouTube, Facebook, dan aplikasi lainnya.

Di masa liburan akhir tahun ini, Telkomsel by.U menghadirkan penawaran baru, yakni kuota Roam Like Local yang memungkinkan pengguna untuk internetan selama berlibur di luar negeri.

Peluncuran kuota Roam Like Local ini menyusul kuota topping Instagram, Twitter, dan Youtube yang telah hadir lebih dulu.

“Kenyamanan mengakses internet di luar negeri khususnya untuk anak-anak muda menjadi hal yang sangat penting, terutama untuk update media sosial secara real time. by.U selama ini mendapatkan banyak masukan dari pelanggan yang memerlukan kuota topping roaming, yang sangat dibutuhkan ketika mereka pergi ke beberapa negara di Asia,” ujar Trio Lumbantoruan, Tribe Leader by.U

Layanan seluler prabayar digital dari Telkomsel, By.U, meluncurkan paket data roaming bernama ‘Roam Like Local’. Paket ini merupakan langkah untuk mengakomodasi kebutuhan internet penggunanya saat berlibur di luar negeri, khususnya Asia Tenggara.

Menurut Trio Lumbantoruan, selaku Tribe Leader By.U, penyediaan paket data roaming ini usaha Telkomsel dan By.U untuk memenuhi keinginan target pelanggan mereka, yakni Gen Y dan Gen Z.

“By.U selama ini mendapatkan banyak masukan dari pelanggan yang memerlukan kuota topping roaming, yang sangat dibutuhkan ketika mereka pergi ke beberapa negara di Asia,” kata Trio, dalam pernyataan resminya, Selasa (24/12).
“Paket ini sangat sesuai untuk memenuhi segala kebutuhan ketika bepergian, baik untuk menjaga agar pelanggan tetap dapat terhubung dengan keluarga dan kerabat maupun untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup digitalnya seperti bermedia sosial dan mengakses layanan digital lainnya,” pungkas Trio.

Melalui paket Roam Like Local, pelanggan By.U dapat menikmati layanan internet di luar negeri dengan harga yang setara dengan paket data lokal di negara tujuan. Dengan adanya paket ini, pelanggan tidak perlu repot untuk mengganti kartu SIM atau membawa tambahan perangkat wifi portable ketika bepergian ke luar negeri.

Penawaran kuota Roam Like Local dari By.U saat ini baru dibuka untuk negara tujuan Singapura, Thailand, dan Filipina. Pihak by.U juga mengklaim bahwa mereka telah bekerja sama dengan beberapa operator seluler luar negeri, seperti Singtel di Singapura, AIS di Thailand, dan Globe di Filipina.

Untuk penawaran kuota Roam Like Local di Singapura, pelanggan by.U bisa mendapatkan paket 100 GB untuk masa aktif tujuh hari dengan harga Rp 155.000. Untuk destinasi Thailand, paket sejenis tersedia dengan harga Rp 140.000. Sedangkan untuk destinasi Filipina, pelanggan bisa mendapatkan paket 15 GB untuk masa berlaku 15 hari dengan biaya Rp 190.000.
Untuk mulai mengaktifkan paket data roaming Roam Like Local, pengguna dapat membelinya di aplikasi By.U yang tersedia di aplikasi Apple App Store untuk iPhone maupun Google Play Store untuk smartphone Android.

Trio menyebut peluncuran kuota Roam Like Local ini sebagai pencapaian penting bagi by.U, mengingat produk by.U diposisikan sebagai “produk dan layanan yang customer-centric.”

Dengan kuota Roam Like Local pelanggan akan menikmati layanan internet di luar negeri dengan harga yang diklaim setara dengan paket data lokal di negara tujuan. Karena itu, pelanggan juga tidak akan direpotkan dengan penggantian kartu SIM tambahan atau wifi portable device ketika bepergian ke luar negeri.

Saat ini kuota Roam Like Local dari by.U dibuka untuk Singapura, Thailand, dan Filipina. Di negara-negara tersebut by.U bermitra dengan operator seluler Singtel di Singapura, AIS di Thailand, dan Globe di Filipina.

Untuk mengaktifkan paket data roaming Roam Like Local, pengguna dapat membelinya di aplikasi By.U yang tersedia di Apple App Store untuk iPhone maupun Google Play Store untuk smartphone Android.

Harga kuota Roam Like Local diklaim telah disesuaikan untuk bersaing dengan harga tourist SIM card maupun local SIM card di negara tujuan.

“Dengan penawaran harga kuota yang sangat bersaing dibandingkan dengan harga kuota tourist SIM card, kuota Roam Like Local ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah serta pengalaman berbeda bagi para pelanggan dalam menikmati akses layanan data di luar negeri dengan mudah dan nyaman,” tutup Trio.

Gangguan Layanan Telekomunikasi Di Indonesia

Gangguan Layanan Telekomunikasi Di Indonesia – Dampak yang diakibatkan dari bencana banjir yang telah menimpa wilayah Jakarta, Depok, Bogor dan juga daerah Bekasi yang terjadi pada awal pergantian tahun yaitu 1 Januari 2020 lalu ternyata mengakibatkan beberapa jaringan selular menjadi terganggu karena adanya pemutusan aliran listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).

PLN mengklaim pemutusan itu berdasarkan faktor keamanan dan keselamatan akibat banjir. https://www.americannamedaycalendar.com/

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan berdasarkan laporan terbaru pada hari ini, 99,8 persen menara telekomunikasi atau Base Transceiver Station (BTS) telah berfungsi secara normal sehingga layanan akses komunikasi bisa digunakan dengan lancar oleh masyarakat.

Gangguan Layanan Telekomunikasi Di Indonesia

“Pagi tadi saya dilaporkan bahwa BTS yang sudah berfungsi itu sebanyak 99,8 persen, yang belum berfungsi tinggal 0,2 persen atau hanya 46 BTS dari 22,867 BTS yang ada,” jelasnya lewat keterangan tertulis, Selasa (7/1). slot online

Gangguan layanan telekomunikasi terjadi lokasi-lokasi banjir di Jakarta dan sekitarnya. Pemutusan listrik yang dilakukan PLN sejak Rabu (1/1) membuat BTS (Base Transceiver Station) seluler mengalami gangguan. slot online

Meski operator seluler telah mengerahkan genset cadangan untuk BTS tersebut, tapi suplai yang diberikan tidak bisa bertahan lama. Oleh karena itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Plate menyatakan pihaknya akan terus memantau kondisi terkini jaringan telekomunikasi di lokasi terdampak banjir.

Gangguan Layanan Telekomunikasi Di Indonesia

“Saya meminta operator seluler untuk mengerahkan segala upaya untuk melakukan pemulihan terhadap BTS yang masih down dengan menggunakan genset sehingga dapat berfungsi kembali secara normal meskipun PLN masih memutuskan jaringan listrik dikarenakan kondisi masih belum aman,” ujar Plate, dalam keterangan resminya, Kamis (2/1).

Berikut ini kondisi terkini jaringan seluler di lokasi banjir Jabodetabek dari masing-masing operator.

Johnny menyampaikan bahwa pada 1 Januari 2020 lalu, dari total 22.867 Base Transceiver Station (BTS) di wilayah Jabodetabek, sekitar 10,7 persen tidak berfungsi akibat banjir.

“10,7 persen itu tidak berfungsi, karena power supply, listriknya yang tidak tersedia akibat banjir,” kata Johnny.

Secara keseluruhan masyarakat atau pelanggan masih bisa menggunakan layanan seluler untuk berkomunikasi meskipun beberapa site seluler mati karena site tersebut memiliki backup power dan operator mengerahkan mobile backup power atau genset portable. Selain itu, site yang down di-cover oleh site sekitarnya.

Kominfo mengungkapkan jika dirinci, wilayah yang paling banyak mengalami site down adalah Jakarta Barat, sebanyak 20 titik. Menyusul di bawahnya Depok (9), Bogor (4), Jakarta Selatan (3) Kota Tangerang (2), Jakarta Utara (2), dan Jakarta Timur, Kota Bekasi, Tangerang, Serang, Lebak, Kepulauan Seribu sebanyak 1. Pihak Kominfo memberikan keterangan bahwa pihaknya akan terus melakukan monitoring terhadap jaringan telekomunikasi dan meminta kepada operator seluler untuk membuat berbagai macam upaya dalam melakukan pemulihan terhadap site seluler yang masih down dengan menggunakan genset.

Dengan begitu, menara telekomunikasi dapat berfungsi kembali secara normal meskipun PLN masih memutuskan jaringan listrik dikarenakan kondisi masih belum aman.

Telkomsel

Jaringan Telkomsel sendiri sebenarnya masih bisa melayani pelanggan di sejumlah wilayah Jabodetabek. Namun, ada beberapa wilayah yang layanan seluler dan internet perusahaan terganggu akibat tidak tersedianya pasokan listrik ke BTS (Base Transceiver Station) yang dikarenakan pemadaman dari PLN.

Sekarang, seluruh layanan Telkomsel sudah berangsur pulih. Pelanggan di daerah yang terdampak banjir kini dapat berkomunikasi dan internet dengan lancar.

“Layanan voice, SMS maupun akses data/internet Telkomsel secara umum telah berfungsi normal, termasuk di wilayah Bekasi yang sebelumnya terdampak bencana banjir dan mengalami penurunan kualitas layanan,” kata Aldin Hasyim, GM External Corporate Communications Telkomsel, dalam pernyataan resmi, Jumat (3/1).

Meski sudah pulih, Telkomsel masih bersiaga terus dengan menyiapkan alat pendukung agar masyarakat yang wilayahnya terdampak banjir masih bisa mengakses layanan telekomunikasi dengan lancar.

Perangkat pendukung, terutama untuk pasokan listrik cadangan seperti perangkat baterai maupun mobile back up power/mobile genset sudah disiagakan dan diaktifkan di sejumlah titik, khususnya di titik BTS yang masih terdampak.

Aldin juga mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengidentifikasi jumlah perangkat jaringan yang terdampak. Perangkat tersebut digunakan sebagai prioritas pada sejumlah titik objek vital, seperti pada posko penanggulanan bencana, bandara, dan kantor instansi terkait yang memerlukan akses telekokumikasi yang intensif.

Perusahaan juga masih terus melakukan pengawasan terhadap kondisi perangkat jaringan untuk memastikan layanan mereka tetap berjalan normal. Tim teknisnya secara simultan terus melakukan pengecekan dan tetap berupaya maksimal untuk pemulihan layanan secara menyeluruh.

Banjir berdampak pada perangkat jaringan yang digunakan oleh operator-operator seluler karena beberapa Base Traceiver Station (BTS) mengalami gangguan akibat pemutusan aliran listrik oleh PLN. Pemadaman listrik ini dilakukan oleh PLN untuk keamanan dan keselamatan warga di wilayah yang masih terkena banjir.

Berdasarkan laporan seluruh jajaran operator seluler, rata-rata gangguan jaringan di lokasi banjir disebabkan BTS tidak bisa memancarkan jaringan setelah pasokan listrik habis. Namun, layanan telekomunikasi masih bisa beroperasi meski tidak maksimal.

Kondisi terkini:

Telkomsel waktu itu, jaringannya masih tetap dapat melayanai pelanggan di wilayah Jabodetabek, adapun beberapa site down yang tersebar pada wilayah Jabodetabek akibat tidak tersedianya supply power yang disebabkan pemadaman dari PLN.

Penanganan:

Saat ini tim network Telkomsel masih berupaya dan fokus untuk recovery site-site yang down dengan mendistribusikan mobile backup power (MBP) agar bisa segera melayani kembali.

XL Axiata

Kondisi terkini:

Pada saat bencana banjir tersebut, memang secara keseluruhan jaringan XL masih aman dan pelanggan masih bisa menggunakan layanan XL,walaupun terdapat beberapa BTS yang terdampak karena padamnya supply listrik di area-area banjir di Jakarta tersebut.

Penanganan:

Saat ini tim teknis XL di lapangan masih berupaya untuk melakukan upaya penyediaan supply listrik melalui genset untuk memastikan beberapa BTS yang terdampak tersebut bisa tetap beroperasi.

Indosat

Kondisi terkini:

Status Jaringan Indosat masih dapat memberikan layanan ke pelanggan. Beberapa site mati dikarenakan tidak adanya aliran listrik dari PLN.

Penanganan:

Pada situasi kemarin itu pihak Indosat terus melakukan pemantauan dan melakukan upaya untuk up site dengan menggunakan genset portabel.

Tri

Kondisi terkini:

Jaringan Tri secara keseluruhan masih aman dan masih dapat memberikan layanan yang baik kepada pelanggan. Terdapat beberapa site yang mati akibat pemadaman listrik PLN.

Penanganan:

Antisipasi tim operasional untuk mobilisasi genset portabel.

Smartfren

Kondisi terkini:

Jaringan Smartfren masih aman meskipun beberapa site terkendala masalah pada Rabu pagi namun karena semua site sudah dilengkapi baterai sebagai power supply cadangan sehingga tidak begitu berpengaruh terhadap kualitas layanan. Saat ini, pada hari Rabu malam, kondisi site Smartfren yang down tersebut sudah on services kembali.

Penanganan:

Mengerahkan tim teknis dan pemantauan sejak Rabu dini hari dan tetap di siagakan untuk antisipasi situasi dan kondisi ke depan.

Menyehatkan Dunia Telekomunikasi Dengan Konsolidasi

Menyehatkan Dunia Telekomunikasi Dengan Konsolidasi – Indonesia  Technology Forum (ITF) mengadakan sebuah acara talkshow dan Seminar dengan temanya berjudul KONSOLIDASI JURUS PAMUNGKAS SEHATKAN INDUSTRI TELEKOMUNIKASI. Berlokasikan di Balai Kartini pada 2 Mei 2019 lalu.

Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Bapak Rudiantara sebagai Keynot Speaker turut hadir dalam acara ini sebagai pembicara. Dilanjutkan dengan panelis dari berbagai tokoh,  Perwakilan Ketua ATSI : Bapak Buldansyah, Ketua BRTI/Dirjend SDPPI, Bapak Ismail,  Analis dari Deutsche Bank, Bapak Raymond Kosasih dan Muhammad Syarkawi Rauf dari Institute for Competition and Policy Analysis (ICPA).

idnslot

Menyehatkan Dunia Telekomunikasi Dengan Konsolidasi

Sebagaimana diketahui konsolidasi operator seluler yang sudah menjadi wacana dan didorong pemerintah sejak tahun 2015 kembali mengemuka. Pemerintah beranggapan bahwa saat ini jumlah operator telekomunikasi Tanah Air terlalu banyak. Di indonesia saat ini  terdapat enam pemain seluler, yaitu Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo, Smartfren, Hutchison 3 Indonesia, dan Sampoerna Telekomunikasi Indonesia. idnslot

Dengan banyaknya jumlah operator tersebut, tidak semuanya bisa mendapatkan jatah frekuensi yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan. Akibatnya, konsumen tak menikmati pelayanan yang maksimal. www.mrchensjackson.com

Itu masih ditambah dengan persaingan yang kian sengit bahkan mengarah ke persaingan usaha tidak sehat. Dampaknya kembali ke operator sendiri. Di mana industri telekomunikasi di Indonesia pada tahun 2018 mengalami pertumbuhan negatif.

Menyehatkan Dunia Telekomunikasi Dengan Konsolidasi

Kondisi Industri Telekomunikasi

Industri telekomunikasi sepanjang tahun 2018 semakin terpuruk. Menurut  Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), untuk pertama kalinya dalam sejarah, industri telekomunikasi Indonesia mengalami pertumbuhan minus 6,4 persen pada 2018.

Industri telekomunikasi dalam 2 tahun belakangan ini masih mampu mengantongi keuntungn mencapai sekitar Rp 158 triliun. Tetapi pada tahun 2018 pendapatan yang diperoleh menurun menjadi Rp 148 triliun alias minus 6,4 persen. Bisa dikatakan bahwa Industri telekomunikasi di tahun 2018 memang tidak begitu menggembirakan.

Pendapatan yang menurun ini dikarenakan beberapa faktor penting yaitu penurunan layanan voice/SMS yang telah digantikan oleh layanan baru dari penyelenggara Over the Top (OTT), perang tarif antar operator di layanan data, dan juga adanya regulasi registrasi SIM Card.

Indonesia merupakan salah satu pasar dengan tarif layanan data termurah.Konsumsi layanan data per penggunanya juga cukup memiliki nilai yang rendah jika dibandingkan negara yang sebanding, seperti Malaysia, Filipina dan India yaitu sekitar 3,5GB per bulan.

Meski demikian, para pemain industry selular  optimis industri telekomunikasi di Indonesia masih memiliki peluang untuk tumbuh. Pemain di industri ini masih melihat potensi yang menjanjikan di pertumbuhan konsumsi layanan data, serta peningkatan penetrasi smartphone yang semakin besar, perbankan dan infrastruktur B2B.

Namun, untuk membuat industri ini memiliki keberlanjutan, inisiatif operator saja tidak cukup. Para pelaku industry  mengharapkan dukungan penuh dari pemerintah. Dukungan yang diharapkan antara lain melalui kebijakan dan regulasi terkait OTT dari pemerintah pusat maupun daerah untuk menyehatkan kompetisi, serta menjamin keberlangsungan bisnis telekomunikasi.

Hal lainnya juga karena diperlukan adanya pemutakhiran regulasi pada teknologi dan layanan baru seperti 5G, Fixed Wireless Access dan IoT, dan juga segala persiapan penyediaan frekuensi untuk dapat memnuhi segala kebutuhan sumber daya. Peraturan ataupun regulasi juga sangat perlu dihadirkan oleh Pemerintah agar dapat memudahkan jika terdapat operator yang akan melakukan konsolidasi, dan juga perlu dilakukan simplikasi perizinan bertujuan untuk membangun infrastruktur telekomunikasi.

Rudiantara yang menjabat sebagi menteri komunikasi dan informatika (Kemenkominfo) mengatakan bahwa situasi keadaan industri telekomunikasi di Indonesia belum dapat dikatakan ideal karena banyaknya pemain. Sehingga terus mendorong adanya konsolidasi yang bisa menjadi salah satu faktor yang mampu membuat industri telekomunikasi menjadi lebih sehat dan bergairah.

Rudiantara bahkan menandaskan bahwa sejak awal pemerintahan Jokowi-JK, pemerintah mendorong operator telekomunikasi berkonsolidasi karena membutuhkan skala ekonomi yang lebih besar. Karena dengan economic of scale yang meningkat, perusahaan telekomunikasi memiliki bargaining power.

Sangat perlu dilangsungkan sebuah konsolidasi dengan tujuan supaya industri telekomunikasi lebih efisien. Segala hal ini sudah mulai disadari oleh para pemilik saham telekomunikasi di Indonesia. Konsolidasi adalah wujud nyata atau disebut juga corporate action karena para pemegang saham akan menentukan arahnya tetapi pihak Pemerintah lah yang memfasilitasinya, kata Rudiantara dalam sambutannya di talkshow dan seminar Indonesia Technology Forum yang berlangsung di Balai Kartini, Jakarta.

Menurut Rudiantara ada beberapa program strategis Kemkominfo di industri. Alhamdulillah menurutunya ada yang berjalan baik sesuai schedule salah satunya refarming 4G. Bahkan analis dunia meragukan Indonesia bisa menyelenggarakan 4G dengan cepat. Berkat kerjasama dengan operator. Akhirnya tahun 2015 berhasil. Selanjutnya Palapa Ring juga berjalan dengan baik.

“Satu hutang yang belum terbayar dan telah menjadi program sejak 2015 awal adalah menyehatkan industri dengan cara konsolidasi. Namun ini call bukan di operator (manajemen) tapi di pemegang saham. Mereka ini tidak mudah terpengaruh. Apalagi jika mereka (share holder) ini banyak duit. Perusahaan menderita, tetapi pemegang saham juga seperti orang kaya terus,” ungkap Rudiantara.

Menurut Chief RA, panggilan akrab Rudiantara, konsolidasi  sebagai salah satu cara untuk menyehatkan industri . “Sejak 2016 sudah berharap itu karena pertumbuhan industri sudah tidak sehat. Sampai dengan tahun 2015-2016 revenue masih double digit, pertumbuhan paling tinggi dengan kontribusi ke GDP / PDB. Sekarang turun tinggal 7%, seharusnya bisa drive untuk ekonomi,” ungkapnya.

Rudiantara mengatakan bahwa industrii  harus lakukan ini. “Penyehatan industri sederhana, bagaimana secara industri melihat bukan ke operator, tapi manage top line. Kontribusi top line industri, ke PDB 1,1-1,2% dari GDP. Kalau di negara lain bisa 1,5%. Sebenarnya ruang ke sana ada, tapi perlu niatnya.  Saat ini pemerintah bisa membantu pada bagian biaya, yang tidak meningkatkan cost of service. Saat ini kondisi industri telekomunikasi kita di belakang di negara-negara asean (singapura, malaysia, thailand),” tegasnya.

Regulasi Mengenai Konsolidasi

Terdapat kendala yang menjadikan operator tidak melakukan konsolidasi. Aturan Pemerintah yang dituliskan dalam Undang-undang Telekomunikasi Tahun 1999 yang mengamanatkan, frekuensi itu milik negara. Hal ini mengakibatkan apabila terdapat satu operator berhenti karena berbagai macam hal, antara lain karena diakusisi pihak lain, frekuensi tersebut harus dapat dikembalikan kepada Pemerintah.

Pada dasarnya mengenai frekuensi ni akan dievaluasi oleh pemerintah kalau terjadi merger. Kemudian evaluasi yang paling pas untuk jumlah perusahaan baru itu frekuensi berapa itu akan kami terbitkan.

Pada hal ini, BRTI sedang membahas formulasi tentang cara regulator dalam melakukan evaluasi tersebut menjadi transparan sehingga operator dapat melakukan perhitungan saat melakukan merger. Hal ini menurutnya bisa mempengaruhi biaya dari merger itu sendiri.

Ketiga adalah isu soal pelanggan. Jadi dengan adanya merger ini, pelanggan akan diuntungkan karena akan terjadi sebuah perusahaan yang sehat dalam memberikan layanan kepada publik.

Perusahaan sehat maksudnya adalah korporasi yang secara berkelanjutan membangun dan memberikan kualitas layanan yang maksimal. Sebaliknya, ketika perusahaan tidak sehat, maka kualitas layanan pun tak akan bisa terjaga.

XL Axiata Mengembangkan Jaringan Pada Wilayah Wisata

XL Axiata Mengembangkan Jaringan Pada Wilayah Wisata – Salah satu perusahaan telekomunikasi Indonesia terkenal salah satunya adalah PT XL Axiata Tbk ( XL Axiata ) memiliki komitmen untuk dapat terus membangun infrastruktur jaringannya bertujuan agar mendukung pengembangan potensi ekonomi daerah, termasuk pariwisata. Keindahan alam yang hampir merata di seluruh daerah di Indonesia kini terus terangkat berkat keberadaan sarana digital sehingga dengan mudah tersebar ke masyarakat luas, termasuk hingga ke manca negara. Perusahaan XL Axiata mengatakan bahwa perusahaannya akan terus melakukan perluasan jaringan data dan internet cepat hingga dapat sampai ke daerah-daerah pelosok sehingga masyarakat dan pemerintah daerahnya dapat memanfaatkannya dengan maksimal untuk dapat menghasilkan nilai tambah dari potensi  ekonomi yang ada di daerahnya.

XL Axiata Mengembangkan Jaringan Pada Wilayah Wisata

idn slot online

Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D. Yosetya mengatakan, bahwa pada Tahun 2019, pihaknya sudah menganggarkan belanja modal sebanyak Rp 7,5 triliun, dan sekitar 80% di antaranya akan di pergunakan pihaknya  dalam upaya untuk terus membangun jaringan data yang semakin berkualitas ke depannya, termasuk juga untuk daerah di luar Jawa. Membuat upaya untuk terus membangun jaringan hingga sampai ke daerah pelosok negeri searah dengan visi pemerintah yang juga turut berupaya melaksanakan pembangunan dalam berbagai macam bidang secara cepat, dengan infrastruktur jaringan data dan internet cepat sebagai salah satu penopang utamanya. idn slot online

Yessie menambahkan, dalam satu dasawarsa terakhir, seiring dengan datangnya era serba digital, masyarakat Indonesia mengetahui dan mengenal banyak sekali tujuan wisata baru di berbagai daerah. Jika dulu masyarakat hanya mengenal beberapa destinasi klasik seperti Bali, Borobudur, dan Danau Toba, kini melalui sosial media banyak sekali lokasi tujuan wisata baru bermunculan di pelosok-pelosok daerah yang sebelumnya kurang dikenal. Masyarakat juga semakin mengenal budaya Indonesia yang sangat beragam, termasuk produk kuliner. Berkat teknologi digital dan jaringan data yang berkualitas, masyarakat Indonesia semakin mudah mengenal dan mengenalkan potensi wisata di berbagai daerah. https://www.mrchensjackson.com/

XL Axiata Mengembangkan Jaringan Pada Wilayah Wisata

Layanan XL Axiata di Banyuwangi

 Zaman dahulu, kota Banyuwangi sendiri lebih sering dikenal oleh masyarakat luas karena sebagai tempat penyebrangan ferry untuk dan dari Bali.Banyuwangi sendiri sangat maju dalam objek pariwisatanya sehingga ekonomi disana selalu baik. Kini, daerah ini menjadi salah satu daerah tujuan wisata popular, bertetangga dengan Bali. Sejumlah pantai-pantainya menjadi tujuan utama para peselancar dunia. Foto-foto keindahan alam dan budaya Banyuwangi wara-wiri di sosial media.

“Di sepanjang tahun 2017 trafik pada layanan data perusahaan XL Axiata di Banyuwangi mengalami peningkatan yang sangat besar yaitu senilai 92%. PT XL Axiata sangat yakin bahwa akan mengalami pertumbuhan trafik data pada di daerah Banyuwangi akan terus mengalami peningkatan di masa yang akan mendatang seperti diketahui bahwa Banyuwangi memiliki perkembangan yang semakin maju terus menerus dalam perekonomian daerahnya, yang menggunakan objek pariwisatanya sebagai salah satu faktoor utamanya  . Angka pertumbuhan trafik tersebut sekaligus menunjukkan semakin tingginya intensitas masyarakat dalam memanfaatkan layanan data XL Axiata seiring dengan peningkatan kualitas layanan yang terus menerus kami lakukan, “ imbuh Yessie.

Saat ini pengguna layanan data XL Axiata di Banyuwangi mencapai 300 ribu pengguna dan ditopang oleh lebih dari 185 BTS 4G dan 315 BTS 3G. Jaringan 4G XL Axiata di Banyuwangi masih akan terus diperluas di tahun 2019 ini. Salah satu acuan bagi XL Axiata dalam peningkatan kualitas dan perluasan jaringan data ini adalah lokasi wisata yang terus berkembang pula, antara lain kawasan pantai pulau merah dan desa adat OSING.

Keberadaan layanan internet cepat 4G dari XL Axiata juga sangat bermanfaat bagi pemerintah daerah setempat dalam meningkatkan perekonomian daerah dan meningkatkan pendapatan melalui sektor industri kecil yang mendukung ekosistem pariwisata. Selain itu, pemerintah daerah juga bisa mendorong penggunaan layanan 4G untuk saranan belajar mengajar di sekolah, mendukung layanan kesehatan, serta berbagai layanan publik lainnya.

PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) menargetkan pada tahun 2019 ini jumlah populasi yang terlayani oleh jaringan 4G mencapai 92 persen dari total populasi. Tumbuh 6 persen dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2018 lalu, yang hanya mampu mencangkup 86 persen dari populasi.

Chief Technology Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya, mengatakan bahwa untuk mengejar target tersebut XL Axiata telah menganggarkan belanja modal sebesar Rp 7,5 triliun sepanjang tahun ini.

Adapun sekitar 70 persen — 80 persen dari jumlah tersebut akan digunakan untuk pengembangan dan perluasan infrastruktur layanan data khususnya pembangunan infrastruktur 4G di luar Jawa.

Yessie juga menuturkan bahwa pada Febuari 2019 lalu perseroan telah menggunakan jaringan serat optik Palapa Ring Barat untuk menjangkau masyarakat di luar pulau Jawa, khususnya yang berada di kawasan Sumatra.

Dengan pemanfaatan saluran tersebut, menurut Yessie, perseroan dapat mengefisiensikan biaya jaringan.

Hanya saja, Yessie tidak menyebutkan besaran biaya yang berhasil diefisiensi perseroan setelah menggunakan jaringan serat optik Palapa Ring Barat.

Yessie juga tidak menjelaskan jenis layanan Palapa Ring Barat yang digunakan oleh XL Axiata. Penggunaan layanan, lanjut Yessie, disesuaikan dengan kebutuhan perseroan.

“Kami sudah pasang, masuk ke daerah Anambas dan kepulauan Natuna. Kami sudah punya akses.”, kata Yessie.

Sebelumnya, berdasarkan keterangan resmi perusahaan, Selasa (26/2/2019), hingga saat ini XL telah memperkuat jaringan data dengan membangun 400 BTS, 90 BTS di antaranya ialah 4G di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)

Targetnya di tahun 2019 ini, XL akan memperkuat jaringan 4G dengan membangun 220 BTS.

Group Head XL Axiata East Region, Mochamad Imam Mualim mengatakan, perluasan jaringan data di NTT sekaligus sebagai langkah bisnis strategis perusahaan untuk terus memperluas jaringan, terutama di luar Jawa.

Perusahaan melihat NTT sebagai wilayah yang cukup potensial secara ekonomi.

Dengan dorongan layanan data digital, NTT bisa mengembangkan diri, terutama dari sektor pariwisata. Berdasarkan pada data jaringan yang dimiliki oleh XL Axiata diketahui bahwa semakin banyak pelanggan yang menggunakan XL Axiata untuk melakukan perjalanan ke wilayah NTT, melakukan petualangan, dan dapat menyebarkan segala keindahan wilayahnya.

Layanan 4G milik XL Axiata mulai masuk NTT pada Desember 2017 lalu. Wilayah pertamanya ada di Kabupaten Manggarai Barat.

Kemudian sepanjang 2018, perusahaan terus memperluas layanan, terutama di area wisata seperti Sumba dan Labuan Bajo.

Untuk Saat ini jaringan data yang dimiliki oleh perusahaan XL Axiata sudah berada di 21 kota di NTT. Dan kemudian untuk jaringan 4G sendiri sudah menjangkau 15 kabupaten.

Adapun yang sudah terlayani adalah kabupaten Alor, Belu, Ende, Flores Timur, Kota Kupang, Kupang, Lembata, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ngada, Rote Ndao, Sikka, Sumba Barat, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Sabu Raijua, Sumba Barat Daya, Malaka, dan Sumba Tengah.

Diblokirnya Netflix Oleh Telkom

Diblokirnya Netflix Oleh Telkom – Kisah pemblokiran Netflix oleh Telkom tak kunjung usai. Sejak Januari tahun 2016, layanan Netflix masih diblokir oleh Telkom, termasuk Telkomsel dan IndiHome, hingga sekarang.

Layanan video streaming asal Amerika Serikat (AS), Netflix, akhirnya buka suara mengenai layanannya yang masih tidak bisa dinikmati pelanggan Grup Telkom. Head of Communications Southeast Asia Netflix, Leigh Wong, mengaku masih bernegosiasi dengan BUMN Telekomunikasi tersebut.

idn slot

Ia pun membenarkan apa yang dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, perihal pemblokiran karena urusan bisnis. “Kami masih terus melakukan negosiasi dengan Telkom. Jika ada perkembangan terbaru kami akan infokan,” ujarnya di Jakarta, Kamis, 9 Januari 2020. idn slot

Diblokirnya Netflix Oleh Telkom

Johnny sesungguhnya tidak setuju dengan penggunaan kata ‘blokir’. Pasalnya pemblokiran tersebut adalah urusan bisnis. Ia percaya tanpa saran pun, pihak Telkom dan Netflix akan membicarakan urusan bisnis ini. www.benchwarmerscoffee.com

Akibat pemblokiran Telkom terhadap Netflix, Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) sampai ikut andil karena diduga ada persaingan tidak sehat atau kecurangan yang dilakukan Telkom.

Hal ini lantaran para anak usaha bekerja sama dengan layanan streaming lain, misalnya Telkomsel dengan Hooq dan IndiHome dengan iFlix.

Wong mengaku terus melakukan pembicaraan dengan perusahaan telekomunikasi pelat merah agar bisa menemukan kesepakatan bisnis. “Sekali lagi, saat ini belum ada hasilnya. Silakan Anda bertanya ke Telkom, ya,” ungkap dia.

Diblokirnya Netflix Oleh Telkom

Sejak awal Netflix masuk ke Indonesia pada 2016, hanya pengguna Grup Telkom yang tidak bisa menikmati layanan yang didirikan oleh Reed Hastings itu.

Sedangkan, pengguna yang memakai operator seluler selain Telkomsel, hingga saat ini, lancar berselancar menikmati layanan video streaming.

Menkominfo Johnny G Plate mengaku tidak bisa ikut campur, namun bersedia jika diajak berdiskusi bersama Telkom dan Netflix. Ia juga pernah bicara agar permasalahan keduanya bisa cepat diselesaikan.

Dua tahun lalu, Kepala Eksekutif Netflix, Reed Hastings, mengaku ingin sekali masuk ke pasar Tanah Air. Sebab, pangsa pasar di Indonesia besar dan strategis. Namun terganjal blokir oleh BUMN telekomunikasi pelat merah tersebut.

Oleh karena itu, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Telkom. Kendati demikian, Hastings mengaku masih terus bekerja sama dengan provider-provider lainnya di Indonesia.

“Kami serahkan kepada mereka (Telkom). Kami sebelumnya sudah bekerja sama dengan industri telekomunikasi (yang lain) di Indonesia. Intinya, kami ingin seluruh kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, bisa menikmati layanan kami,” kata Hastings, kala itu.

Sebagai informasi, Netflix sudah menjalin kemitraan layanan konten dengan PT Smart Telecom Tbk (Smartfren), PT XL Axiata Tbk, dan Tri. Khusus Indosat, mereka berencana menggandeng Netflix untuk bekerja sama.

Hal ini diungkapkan Vice President Head of Mobile Financial Services Indosat Ooredoo, Hendry Saputra, akhir tahun lalu. “Pasti. Kita sangat terbuka untuk kerja sama dengan pemain baik lokal dan global,” jelasnya. Sebelumnya, Indosat telah menggandeng layanan video streaming asal Malaysia, Iflix.

Banyak masyarakat yang meminta kedua pihak segera menyelesaikan masalah ini. Menanggapi hal tersebut, Netflix mengaku masih terus melakukan negosiasi dengan Telkom soal pemblokiran aksesnya di Indonesia.

Head of Communication Netflix Asia Pasifik, Leigh Wong, mengatakan pihaknya terus berhubungan dengan pihak Telkom dan membahas berbagai kemungkinan. Namun, sejauh ini, Wong enggan mengungkap perkembangan terakhir dari diskusinya dengan Telkom.

“Kami selalu mengobrol dengan Telkom. Namun, belum ada yang bisa diumumkan. Intinya, kami terus melakukan negosiasi dengan Telkom,” jelas Wong, saat ditemui di Jakarta, Kamis (9/1).

Menurut Wong permasalahan pemblokiran oleh pihak Telkom termasuk ranah business-to-business. Ini juga sempat disinggung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Plate, sehingga pihaknya tidak bisa ikut campur dalam permasalahan pemblokiran Netflix oleh Telkom.

“Saya pikir kementerian sudah membicarakan ini tentang business to business jadi kami terus melakukan negosiasi dengan Telkom. Dan kami berharap kalian terus mengikuti update yang mungkin bisa kami bisa bagikan nanti,” tutur Wong.

Ketika Telkom memblokir Netflix pada awal 2016, perusahaan berkata ini adalah salah satu dukungannya terhadap pemerintah Indonesia agar Netfilx memberi kepastian layanan kepada konsumen di Indonesia, ikut aturan yang berlaku, dan memiliki izin usaha resmi di Indonesia. Pemblokiran itu disebut Telkom didasarkan atas UU Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman, khususnya pasal 57.

Selama Netflix diblokir oleh Telkom, ternyata banyak pengguna yang mengakalinya dengan menggunakan VPN. Berkat VPN, para pengguna IndiHome dan Telkomsel bisa mengakses layanan Netflix.

Direktur Consumer Telkom, Siti Choiriana, beberapa waktu lalu mengungkap apa yang membuat Telkom masih memblokir Netflix hingga kini adalah karena platform streaming video itu belum mampu mengikuti aturan yang ada di Indonesia. Siti menjelaskan Netflix tidak bisa menarik konten-kontennya yang dianggap bertentangan dengan aturan yang ada di Indonesia.

Head of Communications Netflix Asia Pacific Leigh Wong mengatakan, persoalan antara perusahaannya dengan Telkom bersifat business to business (BtoB). Perusahaan pun masih berdiskusi terkait blokir tersebut.

“Tetapi, belum ada yang bisa diumumkan,” kata Leigh di Jakarta, hari ini (9/1). Ia menegaskan, Netflix akan terus bernegosiasi dengan Telkom Group. Leigh menyampaikan bahwa Netflix terbuka untuk bekerja sama dengan perusahaan lain. Namun, saat ini perusahaan berfokus pada program kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Perusahaan mengalokasikan dana US$ 1 juta atau sekitar Rp 14 miliar untuk menyediakan pelatihan kepada penulis naskah (script writer) dan kompetisi film pendek. Ada 100 penulis yang akan mendapat pelatihan di Indonesia dn 10 di Amerika Serikat (AS). “Kami pastikan (program) itu berhasil dulu. Lalu, berfokus pada platform,” kata Leigh. Ia menyampaikan, Netflix selalu mengkaji kisah-kisah apa yang menarik untuk disuguhkan kepada penonton Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny Plate mengatakan bahwa dirinya bakal bertemu dengan perwakilan Netflix guna membahas bisnis dan ekosistem digital di Indonesia. Ia berharap, perusahaan itu bekerja sama dengan lebih banyak sineas Tanah Air. Namun, ia enggan menanggapi blokir Netflix oleh Telkom Group. “Itu urusan BtoB yang harus dicarikan jalannya agar menguntungkan semua pihak dan iklimnya bisa berjalan dengan baik,” kata Johnny. Padahal, akibat blokir itu, layanan Netflix tidak bisa diakses menggunakan Telkomsel dan IndiHome

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kemudian menduga adanya persaingan usaha tak sehat atau kecurangan yang dilakukan oleh Telkom terhadap Netflix. KPPU meneliti hal itu atas aduan masyarakat di situs Change.org. Jumlah pelanggan streaming film Netflix Indonesia meningkat pesat dari tahun ke tahun.

Jumlahnya naik dari 95 ribu pada 2017 menjadi 237,3 ribu pelanggan dalam setahun. Tahun ini, jumlah pelanggan Netflix diprediksi mencapai 907 ribu atau meningkat 88,35% dibandingkan 2019. Data yang dimaksud mengacu pada pelanggan streaming dan akun yang membayar, bukan total pemirsa yang jumlahnya bisa lebih besar lagi. Adapun Nakono merupakan perusahaan riset yang berfokus kepada penelitian di bidang ekonomi digital.

Alasan Trump Menargetkan Huawei Di Dunia

Alasan Trump Menargetkan Huawei Di Dunia – Saat ini banyak sekali pertanyaan dari rekan di Tanah Air tentang salah satu keputusan Donald Trump perihal larangan penggunaan sebuah teknologi terkini. Alih-alih menyerang mati-matian dan melarang semua sekutunya untuk tidak menggunakan teknologi 5G dari Alibaba atau Tencent yang telah masuk Top 5 perusahaan raksasa internet dunia (Amazon, Apple,Microsoft, Google, dan Tencent), ia justru melarang sekutunya untuk tidak menggunakan teknologi 5G dari Huawei. Mengapa?

slot online indonesia

Bagi seseorang  yang telah tinggal lebih dari dua dekade di negeri Tirai Bambu, sudah mampu melihat semua perubahan dan tumbuh kembang teknologi China. Menjawab pertanyaan tersebut, tidak begitu sulit untuk menjawabnya. slot online indonesia

Alasan Trump Menargetkan Huawei Di Dunia

Teknologi Huawei telah mengancam keunggulan industri manufaktur industri global di dunia saat ini, yang mana sejak Perang Dunia II selalu didominasi oleh pihak Amerika Serikat dan Eropa. Sederhananya, hal ini memiliki kaitan dengan tiga revolusi industri dalam sejarah manusia. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Pada awal abad ke-18, Revolusi Industri Pertama yang ditandai dengan mesin uap yang dimodifikasi oleh James Watt, berhasil menjadikan Inggris sebagai kerajaan yang dijuluki “the empire on which the sun never sets”.

Pada awal abad ke-20, Revolusi Industri Kedua ditandai oleh penemuan lampu listrik oleh Thomas Alva Edison. Penemuan ini mendorong Amerika Serikat untuk melampaui Inggris, serta memimpin dunia.

Setelah tahun 1970, berdasarkan teknologi informasi, AS meluncurkan Revolusi Industri Ketiga. Sebagian besar perusahaan teknologi tinggi saat ini memulai kiprahnya pada tahap itu, dan AS terus mempertahankan posisinya sebagai pemimpin selama hampir 40 tahun kemudian.

Sejarah telah membuktikan AS saat ini atau China di masa lalu merupakan sebuah negara dengan kemampuan manufaktur luar biasa dan mampu menyandang predikat negara superpower di dunia.

Jadi, apa yang membuat negara adidaya seperti Amerika Serikat begitu histeris terhadap Huawei?

Hanya ada satu alasan. Negara ini merasakan ancaman yang mematikan di mana nasib kepemimpinan negara tersebut dipertaruhkan. Kunci teknis untuk Revolusi Industri Keempat terletak pada dominasi teknologi 5G. Barang siapa yang mampu mendominasi teknologi 5G akan menentukan kepemimpinan global di abad-21.

Kita bisa melihat pada awalnya, sikap Amerika Serikat terhadap Huawei hanya merupakan proteksionisme regional bukan serangan terhadap Huawei dalam skala global. Salah satu bentuk proteksinisme regional tersebut adalah melarang keras produk Huawei untuk dijual di Amerika Serikat.

Sejak dikaitkan dengan teknologi 5G, Amerika Serikat mulai kelabakan untuk mencegah bangkitnya Huawei di seluruh dunia. Akibat kasus ini, beberapa pihak harus mendapatkan perlakukan khusus dari Amerika Serikat. Meski tidak terlampau intens seperti Cina, Rusia dan Huawei juga mendapatkan perilaku serupa.

Alasan Trump Menargetkan Huawei Di Dunia

Karena teknologi 5G memainkan peran yang sangat penting dalam Revolusi Industri 4.0. Perwakilan dari revolusi industri keempat adalah revolusi cerdas. Sederhananya, 5G digunakan sebagai pipa pembawa data yang dikumpulkan oleh Internet of Things, atau IoT.

AI melakukan analisa dan penilaian data besar, mengendalikan pengoperasian mesin produksi industri melalui 5G untuk lebih meningkatkan efisiensi produksi industri. Singkatnya, Revolusi Industri Keempat melibatkan AI, IoT, dan 5G.

Pengintegrasian secara global dari peralatan Huawei 5G end-to-end seperti nirkabel, kabel, dan IoT merupakan yang terkuat di dunia. Huawei memiliki hak paten standar terbanyak melampaui monopoli Qualcomm. Hanya jaringan kabel (bukan nirkabel) Cisco dari Amerika Serikat dalam teknologi 5G yang memiliki kemampuan bersaing.

Oleh karena itu, barang siapa yang membangun teknologi 5G dengan solusi Huawei baru akan dapat mengambil langkah lebih cepat dan bersaing di industri 4.0.

Pada awalnya, Amerika Serikat tidak menyadari hal ini karena sibuk dengan politik luar negerinya yang kerap membuat onar di mana-mana. Menjadi polisi dunia, dan suka mencampuri kehidupan rumah tangga negara lain. Sehingga, pada saat mereka menyadari, perusahaan teknologi komunikasi teknisnya telah jauh tertinggal dari Huawei.

Seandainya Amerika Serikat tidak menggunakan peralatan 5G Huawei, maka akan menunda kemajuan teknologi Amerika Serikat dalam perannya sebagai pemimpin teknologi global.

Oleh karena itu, Amerika Serikat mengharuskan negara-negara lain dan sekutunya untuk tidak menggunakan teknologi Huawei, hanya untuk memenuhi kebutuhan egonya sendiri. Dengan alasan keamanan yang sering kita dengar dan sudah basi, Amerika Serikat berupaya mempertahankan hegemoninya sebagai pemimpin dalam industri global.

Baidu, Alibaba, dan Tencent yang disingkat menjadi BAT, secara terus terang memang jiplakan dari leluhurnya, Google, ebay, dan ICQ dari Amerika Serikat yang pada awalnya memang dilindungi oleh Pemerintah China. Makanya, Amerika Serikat dalam hati menganggap remeh perusahaan-perusahaan tersebut.

Menurut Amerika Serikat, orang-orang di seluruh dunia tidak terlalu peduli tentang BAT. Ketenaran BAT mungkin ditimbun oleh perusahaan seperti Google, Amazon, dan Facebook. Amerika Serikat tidak takut pada perusahaan teknologi konsumen, melainkan yang benar-benar bisa menjadi ancaman besar bagi Amerika Serikat hanyalah perusahaan dasar yang terkait teknologi seperti Huawei.

Dari hal ini didapatkan sisi positifnya, kasus ini merupakan kehormatan besar buat Huawei. Sebuah perusahaan swasta yang bisa membuat negeri Paman Sam begitu khawatir dan ketakutan.

Pendiri Huawei Technologies, Ren Zhengfei angka suara soal penahanan putrinya yang juga merupakan CFO perusahaan. Menurutnya penahanan tersebut bermotif politik.

“Pertama, saya keberatan dengan apa yang telah dilakukan AS. Aksi bermotif politik seperti ini tidak dapat diterima,” kata Ren kepada BBC dalam sebuah wawancara, dilansir dari Reuters, Selasa (18/2/2019). 

Sejak 2014, AS memang begitu galak terhadap perusahaan teknologi China. Huawei Technologies dan ZTE Corp sudah merasakannya. Keduanya kini dilarang untuk menjual produk-produknya di AS.

AS berpendapat penetrasi Huawei harus dibatasi bahkan diblokir. Maklum senjata yang paling kuat saat ini adalah teknologi.

Dalam wawancara New York Times dengan pejabat senior pemerintah AS, pejabat intelijen dan eksekutif telekomunikasi didapati dalam bisnis 5G harus ada pemenang tunggal untuk mengamankan jaringan dan mencegah pengendalian arus informasi.

Pejabat AS mengatakan salah satu yang mengkhawatirkan adalah sifat pemerintah China yang semakin otoriter, memudarnya pembatas antara bisnis independen dan negara, serta undang-undang baru yang akan memberikan Beijing kekuatan untuk melihat atau bahkan mungkin mengambil alih jaringan.

“Penting untuk diingat bahwa hubungan perusahaan China dengan pemerintah China tidak seperti hubungan perusahaan sektor swasta dengan pemerintah di Barat,” kata William R. Evanina, Direktur Pusat Kontra Intelijen dan Keamanan Nasional Amerika.

“Undang-Undang Intelijen Nasional Tiongkok 2017 mengharuskan perusahaan China untuk mendukung, memberikan bantuan, dan bekerja sama dalam pekerjaan intelijen nasional China, di manapun mereka beroperasi.”

“Presiden Trump telah mengidentifikasi mengatasi masalah ekonomi ini sebagai hal yang penting untuk membuat China bermain sesuai aturan yang dimainkan semua orang. Tidak hanya untuk memperbaiki keseimbangan secara ekonomi, tetapi juga untuk mencegah ketidakseimbangan kekuatan politik/militer di masa depan,” John R. Bolton, penasihat keamanan nasional Trump.